Lihat Piawainya Ibu Bupati Siak Merajut, Jadi Motivasi Ibu Muda Memanfaatkan Waktu  di Masa Pandemi 

Lihat Piawainya Ibu Bupati Siak Merajut, Jadi Motivasi Ibu Muda Memanfaatkan Waktu  di Masa Pandemi 
Hj Rasidah Alfedri mengajari ibu-ibu muda di Belutu Kandis untuk merajut.

SIAK (RIAUSKY.COM)- Momen situasi pandemi dimana aktivitas di luar di luar rumah dikurangi, bisa dimanfaatkan oleh kaum ibu untuk hal produktif.

Salah satunya adalah dengan mengasak ketrampilan, seperti merajut. 

Selain positif, juga bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi keluarga di tengah waktu senggang. 

Semangat itulah yang ditunjukkan istri Bupati kabupaten Siak, Rasidah Alfedri kepada ibu-ibu muda di Kampung Belutu, Kecamatan Kandis, kabupaten Siak. 

Semangat istri bupati Siak itu ternyata mampu emmbangkitkan semangat kaum ibu lainnya untuk belajar. 

Isteri Bupati Siak yang juga Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) itu menggelar pelatihan keterampilan agar mampu mengasah lebih banyak lagi ketrampilan kaum ibu.

Satu per satu benang dimainkan pada kain yang telah diberi pola oleh Rasidah, sambil mencontohkannya di depan IRT dan kader PKK di sana. 

Mereka tampak serius berlatih dan mendengarkan dengan seksama arahan dari Rasidah. 

Kata Rasidah, pelatihan itu bertujuan agar ibu-ibu itu bisa kreatif dan inovatif dalam merajut. Kerajinan yang bisa dihasilkan dari merajut antara lain tas, topi, syal, boneka, dompet, alas meja, aneka font huruf, perlengkapan hiasan rumah serta sambungan masker. 

"Niatnya untuk mengasah keterampilan dari ibu-ibu kader PKK di sini. Sehingga nanti setelah mahir bisa dijadikan usaha sampingan," katanya, Minggu (16/8/2020).

Merajut memang terbilang sedikit rumit, kata Rasidah, agak sedikit berbeda dengan menjahit biasa. Namun jika sudah mengetahui polanya akan mudah dikerjakan.

"Tentunya juga harus sabar dan teliti," sambungnya. 

Rasidah juga menjelaskan peralatan yang akan digunakan untuk merajut. Bahan benang rajutan dikupas satu per satu oleh Rasidah. 

"Benang yang sering digunakan untuk merajut seperti wol, nylon, polyster, katun, jalan, rayon dan sebagainya," terangnya. 

Menurutnya, merajut juga ada dua metodenya, dengan jarum tunggal (Crochet) dan jarum ganda (Knitting). 

"Juga ada langkah-langkah menyimpul benang rajut untuk buat tas, kaos kaki, dompet dan banyak lainnya," jelasnya.

Ternyata Rasidah tak sendirian mengajarkan kerajinan merajut kepada ibu-ibu di Kampung Belutu itu. Norma, salah seorang kader PKK di sana juga membantu untuk mengajari ibu-ibu rumah tangga yang masih pemula. 

Kata Norma, merajut bisa menghasilkan karya yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga dapat mengundang pundi-pundi rupiah jika yang dibuat bisa dijual.

"Kaum ibu-ibu saat ini merasa sekali dampak pandemi Covid-19, mungkin usaha sampingan seperti kerajinan merajut ini bisa jadi solusi untuk ibu-ibu mendapatkan penghasilan lebih. Karena hasil karya merajut bisa dijual," kata Norma.

Apalagi, hobi merajut juga tidak membutuhkan biaya besar serta waktu lama untuk belajar. Untuk merajut dengan jarum tunggal atau merenda, harga jarumnya hanya sekitar Rp2.000, dan benangnya rata-rata Rp15.000 per gulung.

"Modalnya tidak berat dan hasil kerajinan nya bisa kita sesuaikan harganya dari tingkat kesulitan dan seninya," kata Norma.

Untuk pemasarannya juga tidak sulit, bisa dengan memanfaatkan jaringan sosial di Internet, melalui festival dan pameran-pameran. 

"Bisa juga dilempar ke pasar-pasar," sebutnya.

Ia menjelaskan, dalam membuat suatu karya buah tangan. perajut diharuskan untuk benar-benar telaten dan tekun.

"Agar hasil maksimal, jika dijual pembeli puas dan kita juga dapat meletakkan harga sesuai fungsi dan karyanya," katanya. 

Sementara itu, seorang ibu rumah tangga kader PKK yang masih pemula dalam keterampilan merajut, merasa senang dengan pelatihan yang digelar di tempatnya. Ia mengaku sangat tertarik dengan merajut karena dulu ia juga sempat belajar dari keluarganya sewaktu kecil. 

"Dulu pernah buat tas dari rajutan, cukup tahu soal merajut. Bagi saya ini kegiatan yang menghasilkan uang dan mengisi waktu luang sehari-hari," ungkap ibu yang enggan disebut namanya itu.

Ia juga menilai Rasidah cukup mahir dalam menjelaskan cara dan metode merajut kepada ibu-ibu pemula, menurutnya penjelasan dari Rasidah jelas, singkat, dan padat untuk pemula belajar merajut.

"Ibu Rasidah orangnya juga asik, tidak kaku dalam mengarahkan dan mengajarkan kami. Semoga ilmu dari ibu Rasidah bermanfaat," ujarnya.

Sebelumnya, di Kelurahan Telaga Sam-Sam Kecamatan Kandis juga digelar pelatihan menganyam dari lidi sawit untuk ibu-ibu kader PKK. Mendatangkan narasumber dari Kampung Tualang Timur seoranh pengerajin usaha anyaman lidi sawit.(Advertorial Pemkab Siak)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index